Penulis : Achmad Suchaimi
Awan pun Bisa Berdoa |
Definisi dan Keutamaan Berdoa
Doa menurut bahasa berarti
memanggil, menyeru dan memohon. Menurut istilah syar’iy, berdoa berarti memohon
segala kebaikan kepada Alloh. Dari sini dapat dipahami, bahwa tidak setiap
permohonan dapat disebut doa, hanya permohonan yang ditujukan kepada Allah
semata, dan yang dimohon adalah suatu kebaikan, itulah yang dapat disebut doa.
Dengan demikian, memohon sesuatu kebaikan kepada seseorang (selain Allah) tak dapat
disebut doa. Demikian pula memohon keburukan atau kejahatan, bukanlah suatu
doa.
Berdoa
merupakan perintah agama. Hanya orang sombong saja yang tidak mau berdoa.
Karena Berdoa merupakan bentuk pernyataan kelemahan seseorang dihadapan Allah.
Sangat wajar, jika orang yang tak pernah berdoa tergolong sombong.
Allah berfirman: artinya : "Dan Tuhanmu berfirman:
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina".(QS Al-Mukmin : 60).
Berdoa juga sebagai
perwujudan dari penghambaan (ibadah) seseorang kepada Allah. Bahkan, doa adalah
otaknya ibadah (ad-du'a-u muh-hul 'ibadah. / HR. Tirmidzi).
Sementara ibadah dilakukan setiap saat, karenanya, berdoa perlu dilakukan
setiap saat dan dalam situasi-kondisi apapun, tidak cukup dilakukan pada saat –
misalnya - "kepepet", tertimpa musibah, dan sejenisnya. Kata
Kanjeng Nabi SAW: "Siapa yang suka doanya dikabulkan Alloh di saat
kepepet, hendaklah ia memperbanyak doa di saat luang" (HR Tirmidzi dan
Hakim).
Berdoa di Tanah haram |
Berdoa Dan Semangat Bekerja
Untuk
meraih sesuatu yang dicita-citakan, Islam mewajibkan seseorang untuk
berikhtiyar (QS Ar-Ra'd,[13]: 11) baik secara lahir (usaha fisik) maupun batin,
dan berdoa merupakan bentuk dari ikhtiyar batin itu sendiri. Keduanya merupakan
satu kesatuan yang tak terpisahkan. Artinya, berusaha perlu diiringi dengan
berdoa, berdoa harus dibarengi dengan usaha. Setelah itu, baru
bertawakkal, alias sikap menyerahkan sukses-tidaknya hasil usahanya pada takdir
(qodho'-qodar) Alloh. Karena segala sesuatu yang terjadi di alam ini tak
lepas dari ketentuan-Nya. (QS 25 : 2; QS 65 : 3).
KH Ali Maksum |
Dengan kata
lain, manusia hanya sekedar berusaha (untuk bisa hidup) dan –pada akhirnya-
Alloh lah yang menentukan.
Ada benarnya syair gubahan KH Ali Makshum berikut :
Ada benarnya syair gubahan KH Ali Makshum berikut :
Kulo gesang tanpo
nyono
Kulo boten nggadah
sejo
Mung kersane kang
Kuwoso
Gesang kulo mung
sak dermo.
Maka tidak dapat dibenarkan jika seseorang hanya berpasrah total kepada Alloh tanpa mau bekerja dan berdoa; atau hanya bekerja saja tanpa diiringi dengan doa dan tawakkal; atau berdoa saja tanpa mau bekerja dan bertawakkal. Sayyidina Umar bin Khotthob pernah mengusir dari masjid seseorang yang setiap harinya hanya berdoa, tanpa mau bekerja, sembari menasehati: "Alloh tidak akan menjatuhkan emas dari langit kepadamu".
Wal
hasil,
orang yang getol berdoa, semestinya ia juga giat bekerja; dan orang yang
bekerja keras, seharusnya ia tidak lupa berdoa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar