Laman

Sabtu, 11 Mei 2013

BdAS - 4. Berbagai Ragam Cara Berdoa



Penulis : Achmad Suchaimi






Secara garis besar, ada dua cara berdoa:  

Berdoa secara langsung dengan doa-doa Ma'tsur
Pertama, berdoa secara langsung kepada Alloh, baik dengan cara membaca doa susunan sendiri, susunan orang lain (para ulama, auliya’), maupun dengan cara membaca doa-doa ma’tsur seperti yang diajarkan didalam Hadis Nabi dan Al-Qur’an.  Doa dalam “Manzhumah Asmaul Husna” dan “Doa-doa Para Nabi dan Kaum Sholihin”, seperti yang akan sebutkan dibelakang nanti, barangkali dapat dikelompokkan kedalam cara berdoa yang pertama. 

 

berdoa untuk kebaikan bangsa
Kedua, berdoa kepada Alloh secara tawassul (melalui perantaraan). Model berdoa secara tawassul banyak ragamnya. Diantaranya adalah:

1. Anda meminta seseorang (teman, orang tua, kiyai, auliya’, dsb) agar mendo’akan kebaikan Anda. Misalnya, "Kawan, doakan saya ya, semoga saya sukses, sehat wal'afiat, selamat dll".  "Pak Kiyai, mohon doa restunya, semoga bisnis saya lancar dan mendapatkan keuntungan yang besar besar", dst.


Mendoakan orang sakit agar lekas sembuh

 2. Berdoa dengan perantaraan amal sholih-nya sendiri. Misalnya, setelah melakukan amal sholeh secara ikhlas, seperti membaca surat atau ayat Al-Qur'an tertentu; bershodaqoh; berbakti kepada orang tua; belajar/mempelajari ilmu; membantu orang lain, dll., lalu berdoa dengan perantaraan amal shalehnya ini : "Ya Alloh, kami sudah membaca ayat dan surat Al-Qur'an sesuai yang Engkau perintahkan ...., kami telah mensedekahkan harta kami kepada orang berhak sesuai petunjukMu ....., kami telah melakukan perintahMu untuk belajar....., kami telah melakukan perintahMu untuk berbakti kepada orang tua dan membantu orang yang membutuhkan...., dll. Jika semua amal kami tersebut Engkau pandang sebagai amal sholeh dan Engkau ridhoi, kami mohon, Ya Alloh, kiranya Engkau melancarkan semua usaha kami..... Engkau sukseskan semua program dan cita-cita kami......, dst". Model dan cara doa seperti ini pernah dipraktekkan oleh tiga orang yang terkurung didalam goa, sebagaimana yang diceritakan didalam Hadis shahih yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim. Dalam hal ini tidak ada perbedaan pendapat dikalangan ulama. Mereka secara ijmak menerima model ini. 

Berdoa sebelum bertanding

  3. Berdoa dengan perantaraan haq-nya, kedudukannya, atau kemuliannya para Nabi, para malaikat, para sahabat Nabi, para auliya’, kaum sholihin, Al-Asmaul Husna, ayat/surat tertentu dalam Al-Qur’an, sholawat Nabi, kalimat thoyyibah, dan segala sesuatu yang dinilai mulia di sisi Alloh. Model doa semacam ini sering kita temukan dalam beberapa teks do’a ma’tsur yang diajarkan Rosululloh sendiri. Dan doa yang terkandung didalam manzhumah (nazhoman / bait-bait) “Sholawat Badar”, seperti yang akan kami sebutkan dibelakang nanti, barangkali dapat dikelompokkan kedalam model doa tawassul ini. 

 


Tidak ada komentar: