________________________________________
Oleh : Achmad Suchaimi
Kaum nahdhiyyin tak asing lagi
dengan Sholawat Badar. Setiap ada acara seremonial di jam’iyyah
NU, sholawat ini selalu dikumandangkan,
bagaikan “lagu kebangsaan”. Sholawat ini
sempat mencuat keatas di masa kepresidenan Gus Dur. sewaktu beliau terpilih
sebagai Presiden RI ke-4 melalui sidang Umum MPR (1999), para anggota majlis secara serempak
menyambutnya dengan sholawat badar.
Sejak saat itu, setiap ada
kunjungan kenegaraan presiden Gus Dur, resmi ataupun tidak nesmi, sholawat
badar sering kali dikumandangkan. Bahkan sewaktu DR Nur Hidayat Wahid
terpilih sebagai ketua MPR (2004), anggota majlis pun secara antusias
mengumandangkan sholawat ini. Sehingga sholawat badar ini juga
seolah-olah menjadi “Lagu Kebangsaan Indonesia“ kedua setelah lagu Indonesia
Raya.
Isi
Kandungan Sholawat Badar
Solawat ini seluruhnya
berjumlah 30 bait syair. Ada yang mengatakan 28 bait. Namun perbedaan ini tidak
prinsip, karena 2 bait syair yang pertama merupakan syair pembuka, kemudian
diikuti oleh 28 bait syair.
Secara
garis besar berisi sholawat Nabi dan doa tawassul melalui perantaraan
kedu-dukan mulia 313 sahabat Badar. Kandungan doanya antara lain: mohon
diselamatkan dari musuh, balak-bencana, bahaya, susah, stress, kerusakan, dan
segala keburukan. Di samping juga mohon rahmat, berkah, hidup bahagia-sejahtera
dunia-akhirat, rizki melimpah,
terkabulnya hajat, ringan beramal sholih, dan segala kebaikan pada
umumnya.
Berwasilah
dengan Ahli Badar?
Perang
Badar terjadi antara 313 kaum muslimin (ahli badar) melawan 1000 kaum kafir
quraisy pada tanggal 17 Ramdhan tahun 2 H di desa Badar.
Perang
badar yang oleh Al-Qur’an surat Al-Anfal: 41 disebut “Yaumal Furqan” ini
merupakan pemisah antara yang haq dan bathil, dan menentukan sejarah perkembangan
agama Islam. Andaikata orang Islam kalah
perang, maka lenyaplah agama Islam selama-lamanya. Betapa mencekam perang ini
sampai Rosululloh berdoa saat itu seraya mengancam Tuhan: “Ya Alloh, kaum
quraisy datang hendak mendustakan Rosul-Mu. Ya Alloh, hanya pertolongan yang
Engkau janjikan saja yang aku mohon. Ya Alloh, jika pasukan kami kalah,
selamanya Engkau tidak akan disembah”.
Perang
yang sangat menentukan hidup-matinya Islam ini akhirnya dimenangkan ahli badar
(kaum muslimin). Ini semua tak lepas dari jasa, kesungguhan dan kegigihan ahli
badar dalam bertempur. Disamping bantuan dari tentara malaikat dan doa
Rosululloh.
Peristiwa besar inilah yang
menjadi bahan renungan penyusunnya untuk dijadikan sebagai pembangkit motivasi
dan semangat kaum muslimin Indonesia, terutama warga nahdhiyyin, untuk
memerangi setiap kezhaliman dan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh
musuh-musuh Islam. Atas dasar ini, kemudian dia menciptakan syair shalawat
badar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar